Lagi, Jembatan Ambruk Telah Korban Jiwa
Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo menjelaskan pihaknya telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban jembatan ambruk di Kampung Citeko, Kecamatan Cisarua.
“Bantuan kemanusiaan berupa uang santunan bagi korban meninggal masing-masing sebesar Rp5 juta, lalu bantuan logistik,” katanya, Kamis (24/1/2013).
Untuk korban luka, lanjut Budi Aksomo, selain bantuan biaya kesehatan hingga sembuh juga diberikan bantuan logistik seperti keperluan dapur.
Sementara, Ketua LSM Rumpun Hijau Jatnika membenarkan terjadinya jembatan ambruk dan menyebabkan tiga korban meninggal dunia akibat keterlambatan aparat pemerintah melakukan penanganan pascabanjir.
"Tiga warga sipil ini berniat memperbaiki jembatan yang menghubungkan Pasar Cisarua dengan Kampung Pasanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, malah meninggal dunia, pukul 11.00 Wib Rabu kemarin," imbuhnya.
Ketiga korban yakni, Fredy Gunawan (67), warga Gang Arjuna Citeko, Cisarua, Irlanudin (70), warga Kampung Anyar (3/3), Cisarua, dan Iman Sanjaya (35), warga Cihanjawar, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Selain mereka, dua orang lainnya mengalami luka ringan, yakni Wahyu dan Bobi, warga Cisarua. Keduanya sudah sembuh.
Peristiwa bermula saat belasan warga berinisiatif melakukan perbaikan jembatan beton yang patah di bagian tengah akibat diterjang luapan air sepekan lalu. Akan tetapi, saat mereka sedang sibuk bekerja, tiba-tiba badan jembatan yang ditumpangi belasan orang itu patah di bagian tengahnya, dan ambruk.
Tiga orang jatuh dan tercebur sungai. Dua orang di antaranya tertimpa jembatan beton pada bagian kepala dan pinggangnya. Korban Irlanudin (70), akibat terbawa arus Sungai Cisarua sejauh seratus meter. Irlanudin meninggal dunia di RS BMC, Kota Bogor, Kamis (24/1/2013), setelah koma 12 jam. Sedangkan Fredi Gunawan dan IIman Sanjaya meninggal dunia di RS Paru Goenawan Partowidigdo Cisarua. (cj)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Tidak ada komentar