Anak Citeureup Tidak Boleh Putus Sekolah
CITEUREUP - Kualitas SDM masyarakat Citeureup harus ditingkatkan dengan pendidikan yang memadai.
Dalam sambutannya pada acara Rebo keliling (Boling) di Aula Masjid Assalam, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor (6/2/2013), Bupati Bogor Rachmat Yasin menyampaikan jangan sampai ada anak yang putus sekolah di Kecamatan ini.
“Kualitas SDM masyarakat Citeureup harus ditingkatkan dengan pendidikan yang memadai,” katanya. Oleh karena itu, lebih lanjut ia meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Nurhayanti untuk memastikan lulusan SD dapat ditampung oleh SMP. “Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan lulusan SD harus ditampung oleh SMP jangan sampai putus sekolah, jangan ada alasan mereka tidak bisa bayar SPP karena pemerintah sudah mempunyai program pendidikan 9 tahun,” ujarnya.
Kecamatan yang dipimpin oleh Bambang. W. Tawekal ini, Bupati pun menghimbau agar para Kepala Sekolah SD dapat ikut memantau para anak didiknya agar jangan sampai putus sekolah. “Pendidikan faktor terpenting, makanya Kepala Sekolah SD harus memantau lulusannya setahun kedepan agar memastikan anak itu tidak putus sekolah dan mendapatkan bangku SMP,” himbaunya.
Bupati pun sempat mengancam akan memberhentikan Kepala Sekolah jika menolak anak yang ingin menuntut ilmu di sekolahnya. “Kalau ada Kepala Sekolah Negeri yang menghalangi anak masuk sekolah, tolong masyarakat laporkan kepada Bupati, nantinya Kepala Sekolah tersebut akan dipecat,” tegasnya dihadapan para undangan rapat minggon.
Selain Faktor Pendidikan faktor Kesehatan Kecamatan Citeureup juga tidak luput perhatian dari orang nomor satu di Kabupaten Bogor. Menurut laporan kepala UPT Kesehatan di Kecamatan Citeureup,Vianti jumlah puskesmas saat ini hanya terdapat 3 Puskesmas rawat inap dan 3 buah Puskesmas pembantu, Bupati pun memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk mencari solusi bagi penambahan Puskesmas di Kecamatan Citeureup. ”buatkan skala prioritas agar puskesmas dan Dokter di tentukan dengan jumlah penduduk yang ada di setiap Kecamatan,” ujarnya.
Pada kesempatan Boling ini, Bupati Bogor, H. Rachmat Yasin juga menyerahkan bantuan sosial untuk modal usaha dan pengobatan kepada 140 orang se-Kecamatan Citereup simbolis 14 orang yaitu Komarudin dari Desa Leuwinutug, Ibo dari Desa Tangkil, Rosmiati Kelurahan Puspanegara Komariah dari Desa Tajur, Sopian dari Kelurahan Karang Asem Barat, Suhendi dari Desa Hambalang, Suparman Desa Puspasari, Mahrum dari Desa Pasirmukti, Mustar Desa Citereup, Ahmad Mauludin dari Gunung Sari, Yanti dari Desa Tarikolot Selain itu, secara simbolis Bupati juga menyerahkan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Jampesehat) kepada guru Ngaji, Rt/Rw dan masyarakat. Para penerima kartu tersebut yaitu, Uneb, Edi Jahidi, Ucup Suwandi, Saepudin Supendi, Muchlasin, Didin Safrudin. (ice)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Dalam sambutannya pada acara Rebo keliling (Boling) di Aula Masjid Assalam, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor (6/2/2013), Bupati Bogor Rachmat Yasin menyampaikan jangan sampai ada anak yang putus sekolah di Kecamatan ini.
“Kualitas SDM masyarakat Citeureup harus ditingkatkan dengan pendidikan yang memadai,” katanya. Oleh karena itu, lebih lanjut ia meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Nurhayanti untuk memastikan lulusan SD dapat ditampung oleh SMP. “Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan lulusan SD harus ditampung oleh SMP jangan sampai putus sekolah, jangan ada alasan mereka tidak bisa bayar SPP karena pemerintah sudah mempunyai program pendidikan 9 tahun,” ujarnya.
Kecamatan yang dipimpin oleh Bambang. W. Tawekal ini, Bupati pun menghimbau agar para Kepala Sekolah SD dapat ikut memantau para anak didiknya agar jangan sampai putus sekolah. “Pendidikan faktor terpenting, makanya Kepala Sekolah SD harus memantau lulusannya setahun kedepan agar memastikan anak itu tidak putus sekolah dan mendapatkan bangku SMP,” himbaunya.
Bupati pun sempat mengancam akan memberhentikan Kepala Sekolah jika menolak anak yang ingin menuntut ilmu di sekolahnya. “Kalau ada Kepala Sekolah Negeri yang menghalangi anak masuk sekolah, tolong masyarakat laporkan kepada Bupati, nantinya Kepala Sekolah tersebut akan dipecat,” tegasnya dihadapan para undangan rapat minggon.
Selain Faktor Pendidikan faktor Kesehatan Kecamatan Citeureup juga tidak luput perhatian dari orang nomor satu di Kabupaten Bogor. Menurut laporan kepala UPT Kesehatan di Kecamatan Citeureup,Vianti jumlah puskesmas saat ini hanya terdapat 3 Puskesmas rawat inap dan 3 buah Puskesmas pembantu, Bupati pun memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk mencari solusi bagi penambahan Puskesmas di Kecamatan Citeureup. ”buatkan skala prioritas agar puskesmas dan Dokter di tentukan dengan jumlah penduduk yang ada di setiap Kecamatan,” ujarnya.
Pada kesempatan Boling ini, Bupati Bogor, H. Rachmat Yasin juga menyerahkan bantuan sosial untuk modal usaha dan pengobatan kepada 140 orang se-Kecamatan Citereup simbolis 14 orang yaitu Komarudin dari Desa Leuwinutug, Ibo dari Desa Tangkil, Rosmiati Kelurahan Puspanegara Komariah dari Desa Tajur, Sopian dari Kelurahan Karang Asem Barat, Suhendi dari Desa Hambalang, Suparman Desa Puspasari, Mahrum dari Desa Pasirmukti, Mustar Desa Citereup, Ahmad Mauludin dari Gunung Sari, Yanti dari Desa Tarikolot Selain itu, secara simbolis Bupati juga menyerahkan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Jampesehat) kepada guru Ngaji, Rt/Rw dan masyarakat. Para penerima kartu tersebut yaitu, Uneb, Edi Jahidi, Ucup Suwandi, Saepudin Supendi, Muchlasin, Didin Safrudin. (ice)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com

Tidak ada komentar