header_ads

Bus Hantam Tebing Turangga

CIANJUR - Bus melaju tiba - tiba oleng lalu menghantam tebing Turangga, korban segera di evakuasi dan dilarikan ke RSUD.

Sejumlah 75 orang yang hendak berziarah, dari Bogor menuju Cikundul Cianjur mengalami kejadiaan naas. 

Tepatnya, sekira pukul 11.30 Wib yang ditumpangi mereka tiba - tiba zig zag tak terkendali dan berakhir menabrak tebing setinggi 25 meter, Rabu (27/2/2013)

Bus pariwisata itu milik PO Mega Utama bernomor polisi F 7263 dalam kondisi rusak parah setelah kejadian di Jalan raya Puncak KM 89 Ciloto, Cipanas. Bus itu dikendalikan oleh Pandi (45) warga Pamijahan Bogor yang juga mengalami luka berat.

Sebelumnya bus yang di klaim laik jalan itu melaju normal, saat melintas jalan yang terkenal rawan kecelakaan itu tiba - tiba zig zag menghindari lubang jalan dan menghindari mobil yang ada di arah berlawanan. Sehingga, kendaraan besar itu lepas kendali di tikungan tajam KM 89 Ciloto.

Akibatnya, 17 penumpang meninggal dunia, 28 penumpang luka berat, 23 penumpang luka ringan segera dilarikan ke RSUD Cimacan dan RSUD Cianjur.

Diutarakan Wakapolda Jawa Barat Komber Pol Rocko Amelza Dahniel bahwa dugaan sementara penyebab kecelakaan itu akibat lepas kendali di jalan berlubang dan tikungan yang tajam dan menurun. 

"Tim Analysis Accident Polda Jabar masih bekerja menyelidiki penyebabnya. Di jalur itu memang rawan kecelakaan, sudah terpampang rambu peringatan dan penempatan petugas setiap hari," jelasnya.  

Terpisah Bupati Rahmat Yasin didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi menyempatkan diri hari tiu juga guna menjenguk korban selamat di rumah sakit. 

"Para korban adalah warga kabupaten Bogor, maka pihak Pemerintah Kabupaten Bogor menjamin semua biaya perawatan bagi para korban," tambah Bupati Rahmat Yasin. 

Sementara pihak PPK 18 Wilayah Bogor Cianjur Sukabumi Kemeterian Pekerjaan Umum Republik Indonesia mengelak bila kecelakaan itu disebabkan jalan berlubang. 

"Namun pihak kami berjanji akan segera memperbaiki jalan itu secara berkala mulai bulan Maret sampai Oktober tahun ini," kataWahyu Hendrastomo, Ketua PPK 18. 

Terpisah, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor Subiantoro mengatakan untuk memastikan penyebab kecelakaan itu masih menunggu hasil dari tim investigasi KKNT Kementerian Perhubungan Tepublik Indonesia. "Kita tunggu hasil investigasi tim dari KKNT Pusat," jelasnya saat di hubungi Berita Bogor. (cj)






Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.