header_ads

Harga Bawang Belum Turun Harga Cabai Naik

BOJONGGEDE - Kaum ibu kesal harga bawang belum turun, harga cabai rawit menyusul naik.

Sejumlah ibu rumah tangga yang tengah berbelanja di tukang sayur keliling kepergok tim Berita Bogor menggunjing harga bawang yang belum turun dan harga cabai rawit mengalami kenaikan.

"Bagaimana sih mang, koq 20 biji cabai rawit harganya Rp3.000,- ini bawang merah juga cuma 6 siung aja. tambain dong mang," desak para ibu kepada Mang Ade penjual sayur keliling di kawasan Bojonggede, Bogor.

Keluhan para ibu membuat Mang Ade tak dapat berbuat banyak menanggapi keluhan pelanggannya. "Benar bu, dari sana memang sudah naik, saya jualnya juga serba salah nih," tepisnya sambil meyakinkan pelanggan. 

Kepada Berita Bogor, Mang Adi mengaku membeli cabai rawit di Pasar Tradisional Bojonggede dengan harga yang cukup tinggi, kemudian cabai rawit itu dimasukannya kedalam kantong plastik kecil yang masing - masing hanya berisi 20 butir saja dan dijual seharga Rp3.000,- per plastik kecil. 

Untuk bawang, menurut Mang Ade, harganya masih belum turun, sehingga dirinya hanya bisa memberikan 6 siung per plastik kecil yang terpaksa dijual seharga Rp3.000,- agar dirinya tidak merugi.

Terpisah, Kepala Divisi Bibit Tanaman, Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr M Syukur mengatakan, gejolaknya harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia, harus benar-benar diperhatikan oleh Pemerintah dengan mempelajari siklus yang telah berkembang.  

"Seharusnya pemerintah harus bisa mempelajari terhadap gejolaknya harga cabai, dengan menekan serta membaca situasi harga-harga bahan pokok khususnya harga cabai yang terjadi di tanah air," ujar Dr M Syukur kepada wartawan, di IPB Bogor, kemarin. 

Dirinya mengatakan, harga cabai saat ini mengalami kenaikan selama bulan Januari sampai april. Bahkan dalam kenaikan itu, tidak selalu signifikan. 

Dari hasil penelitian, kata Syukur, kenaikan harga mulai dari Rp20.000 ribu hingga Rp40.000 ribu jatuh pada bulan Desember dan Januari. Namun dengan kenaikan itu harga kembali turun pada Februari 2012 menjadi Rp15.000 ribu. 

"Kenaikan ini terjadi karena produksi yang menurun disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan dari kenaikan tersebut, pemerintah harus memahami ritme dan pola gejolak cabe, dalam mengantisipasi harga cabe yang tidak terus bergejolak," imbuhnya. (ali)






Editor: Amalia
Email: beritabogor2002@gmail.com










Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.