header_ads

Rencana Harga BBM Naik Menuai Kontroversi

Pemerintah akan menaikan Harga BBM bersubsidi menjadi Rp6.500 per liter untuk premium dan Rp5.500 per liter untuk solar.

Keputusan kenaikan akan segera diumumkan pada bulan Juni 2013 mendatang. 

Bahkan, Pemerintah sudah merumuskan kompensasi kepada masyarakat juga akan disiapkan oleh Pemerintah berupa bantuan karitatif, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp15,5 juta kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) selama maksimum 6 bulan.

Tak hanya itu, Pemerintah juga akan menggulirkan Rp150 ribu setiap bulan kepada RTS dengan total anggaran sebesar Rp14 triliun, Program Penguatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) sebesar Rp4.3 triliun, program Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp728.8 miliar, serta Bantuan Siswa Miskin sebesar Rp7,8 triliun.

Hal ini disoroti tajam oleh sekelompok yang tergabung dalam Gerak Nusa, Senin (27/5/2013). Mereka beranggapan kebijakan ini tak ubahnya modus sama saat kebijakan di tahun 2008, menjelang persiapan Pilpres 2009. 

Melalui jejaring sosial, mereka menuding kebijakan ini bermotif politik kekuasaan. Padahal, kebijakan mengatasi masalah kemiskinan semestinya dipisahkan dengan tegas antara masarakat miskin tidak produktif dengan miskin produktif. 

Masyarakat miskin tidak produktif memang diwajibkan segera diberikan pertolongan dini, seperti fakir miskin, sedangkan masyarakat miskin produktif semestinya diberikan fasilitasi lapangan kerja dan akses yang cukup untuk bekerja dan mengembangkan usaha. (als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.