Bima Arya: Saya Dedikasikan Rekor MURI Bagi Guru
Bima Arya mendedikasikan Rekor MURI bagi para Guru.
Bima Arya menerima anugerah rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI), kategori Mengajar Estafet Terlama, di 14 titik di Kota Bogor, selama 17 Jam 45 Menit.
Piagam MURI diserahkan oleh Manajer MURI Jusuf Ngadri, mewakili Ketua Umum MURI Jaya Suprana. “Ini belum pernah terjadi di Indonesia, Bima Arya dan Tim Perubahannya menjadikan kota Bogor dibicarakan dimana-mana,” kata Jusuf Ngadri, di gedung Wanita Kota Bogor, Senin (26/8/2013) .
“Apa yang saya lakukan belum apa-apa dibanding pengorbanan yang dilakukan oleh para guru. Oleh sebab itu, saya persembahkan Cetak Rekor MURI ini bagi yang saya teladani semua guru di seluruh Indonesia. Baik yang mengajar di sekolah, rumah, tempat ibadah, maupun di lapangan,” kata Bima Arya.
Setiap harinya, Bima Arya mengajar mulai pukul 05.45 hingga pukul 23.30 dan hanya istirahat untuk shalat. “Tidak ada persiapan khusus, saya masih 41 tahun, saya tidak merokok, jadi alhamdulillah tidak ada masalah,” kata Bima Arya yang memiliki pengalaman mengajar sejak tahun 1997.
Awalnya, Bima Arya merencanakan akan memecahkan rekor mengajar selama 18 jam, namun sempat terhenti setelah 17 jam 45 menit. "Secara kebetulan angka 17 dan 45 pas pula dengan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945," jelas Bima Arya.
Materi pelajaran, lanjutnya, yang disampaikan disesuaikan dengan audiens. Dalam cetak rekor itu Bima Arya mengajar mulai dari santri pondok pesantren, majelis taklim, siswa pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP, SMA, SMK, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), mahasiswa, anggota Karang Taruna, organisasi pemuda, kader Posyandu dan para guru honorer.
Hanya ada satu sesi dimana Bima Arya mengaku sempat berfikir lama, yaitu pada sesi terakhir di Gedung Wanita, ditempat ini Bima dihadapkan dengan para guru. “Pada sesi terakhir saya akan berbicara dengan orang-orang yang saya teladani, di sesi ini saya berbicara pengalaman dan beberapa masukan, namun saya juga meminta masukan dan pengalaman dari para guru yang diantara mereka jauh lebih berpengalaman dari saya.
Alhamdulillah, sesi terakhir ini seperti teman-teman lihat berhasil dengan baik," katanya. (als)
Editor: Michelle
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Bima Arya menerima anugerah rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI), kategori Mengajar Estafet Terlama, di 14 titik di Kota Bogor, selama 17 Jam 45 Menit.
Piagam MURI diserahkan oleh Manajer MURI Jusuf Ngadri, mewakili Ketua Umum MURI Jaya Suprana. “Ini belum pernah terjadi di Indonesia, Bima Arya dan Tim Perubahannya menjadikan kota Bogor dibicarakan dimana-mana,” kata Jusuf Ngadri, di gedung Wanita Kota Bogor, Senin (26/8/2013) .
“Apa yang saya lakukan belum apa-apa dibanding pengorbanan yang dilakukan oleh para guru. Oleh sebab itu, saya persembahkan Cetak Rekor MURI ini bagi yang saya teladani semua guru di seluruh Indonesia. Baik yang mengajar di sekolah, rumah, tempat ibadah, maupun di lapangan,” kata Bima Arya.
Setiap harinya, Bima Arya mengajar mulai pukul 05.45 hingga pukul 23.30 dan hanya istirahat untuk shalat. “Tidak ada persiapan khusus, saya masih 41 tahun, saya tidak merokok, jadi alhamdulillah tidak ada masalah,” kata Bima Arya yang memiliki pengalaman mengajar sejak tahun 1997.
Awalnya, Bima Arya merencanakan akan memecahkan rekor mengajar selama 18 jam, namun sempat terhenti setelah 17 jam 45 menit. "Secara kebetulan angka 17 dan 45 pas pula dengan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945," jelas Bima Arya.
Materi pelajaran, lanjutnya, yang disampaikan disesuaikan dengan audiens. Dalam cetak rekor itu Bima Arya mengajar mulai dari santri pondok pesantren, majelis taklim, siswa pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP, SMA, SMK, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), mahasiswa, anggota Karang Taruna, organisasi pemuda, kader Posyandu dan para guru honorer.
Hanya ada satu sesi dimana Bima Arya mengaku sempat berfikir lama, yaitu pada sesi terakhir di Gedung Wanita, ditempat ini Bima dihadapkan dengan para guru. “Pada sesi terakhir saya akan berbicara dengan orang-orang yang saya teladani, di sesi ini saya berbicara pengalaman dan beberapa masukan, namun saya juga meminta masukan dan pengalaman dari para guru yang diantara mereka jauh lebih berpengalaman dari saya.
Alhamdulillah, sesi terakhir ini seperti teman-teman lihat berhasil dengan baik," katanya. (als)
Editor: Michelle
Email: redaksiberitabogor@gmail.com


Tidak ada komentar