header_ads

Kasus Kanker Payudara di Jawa Barat Meningkat

BANDUNG - Pola gaya hidup penyebab kasus kangker payudara meningkat.

Yayasan Kesehatan Payudara atau YKP Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Bandung.

Ketua YKP Jabar, Shendy Dede Yusuf mengatakan, kunjungan ke sejumlah rumah sakit di Kota Bandung dilakukan, dalam rangka untuk sosialisasi mengenai Kangker Payudara secara luas kepada masyarakat.


“Kunjungan ke RS untuk bekerjasama dalam menyampaikan informasi-informasi mengenai kangker payudara kepada pasien maupun keluarga pasien,” ujar Shendy, kepada wartawan, usai memberikan pemaparan tentang penyakit kangker payudara kepada sejumlah dokter beserta staf Rumah Sakit Ibu dan Anak atau RSIA Melinda, Jumat (30/8/2013).

Menurut Shendy, dalam pelaksanaan sosialisasi nanti, pihak RS bisa menanyakan informasi melalui media TV maupun brosur di ruang tunggu pasien. “Informasi dalam bentuk tayangan, pentingnya dalam mendeteksi kangker payudara. Digambarkan dalam tayangan tersebut kalau ini terjadi pada ibu semua keluarga bisa ikut sakit,” ucapnya.
 

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah, Melinda 2, dr.Hendra Rini Darsono, menyambut baik apa yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara atau YKP Jawa Barat, dengan mengadakan sosialisasi tersebut.

Menurut Rini, pasien yang datang ke RS Ibu dan Anak Melinda ini mayoritas ibu-ibu yang nota bene rentan teradap penyakit kangker payudara.

“Kita sangat mendukung program sosialisasi ini, dan kita akan langsung melakukannya kepada pasien maupun keluarga pasien melalui tayangan TV. Apalagi, pasien RS Melinda mayoritas kaum perempuan yang sangat penting mendapat informasi tersebut," katanya.



Kasus kanker payudara 

Penyakit kangker payudara saat ini menempati urutan teratas setelah kangker sherfik yang menyerang pada perempuan.


Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyebutkan kasus kangker payudara saat ini tertinggi menyusul kangker sherfik. 


Sehingga, diperlukan perhatian yang serius dari semua elemen masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya hingga masyarakat.

Kasus kangker payudara tidak hanya menyerang para orang tua saja tetapi anak-anak yang masih belasan tahun saat ini sudah mulai mengalami gejala kangker payudara. Ironisnya, anak perempuan usia belasan saat ini sudah banyak yang menderita kangker payusara.


Menurut Shendy, factor gaya hidup menjadi penyebab paling dominan banyaknya anak-anak perempuan usia belasan yang sudah menderita kangker payudara. Makanan siap saji menjadi pemicu kangker payudara pada anak-anak, sedangkan pada orang dewasa selain merokok dan makanan instan, minuman yang mengandung alkohol juga menjadi pemicu kangker.

Pola gaya hidup sehat merupakan salah satu hal penting yang harus terus dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dan kaum perempuan pada khususnya untuk mengurangi dan meminimalisir kangker payudara. Selain berobat, pola hidup sehat harus dilakukan untuk menghindaripenyakit yang sangat ditakuti oleh kaum perempuan. (par)










 








Editor: Handi Rsd
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.