BKSDA Temukan Seekor Liger Hasil KawinSilang
SUKARAJA - Liger, hasil perkawinan silang antara singa jantan dan harimau betina
Sejumlah satwa liar yang dipelihara warga Jakarta berinisial JW, pemilik Vila 99 seluas 8000 meter di Kampung Bojong Honde, Gunung Geulis Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor ternyata terdapat seekor (Lion Tiger) Liger.
Liger merupakan hewan hasil kawin silang antara singa jantan dan Harimau betina oleh campur tangan manusia. Hal ini diketahui saat tim penyidik Polres Bogor dan petugas BKSDA Jawa Barat berhasil mengevakuasi satwa liar yang dipelihara secara ilegal di villa itu.
Petugas dari Bidang BKSDA wilayah 1 Jawa Barat, Aman Sajiman membenarkan semua satwa liar sudah dievakuasi keluar vila termasuk Liger yang usianya 5 tahun dengan panjang tubuh 150 cm. "Liger ini lahir bantuan manusia dan untuk itu harus dimusnahkan. Liger ini dibawa dari luar negeri. Di Indonesia belum ada dan kami perintahkan untuk segera di musnahkan. Karena bukan satwa liar yang dilindungi,” katanya.
Menurutnya, hewan ini merupakan hasil kawin silang dengan campur tangan manusia. Hewan ini tidak atau belum bisa disebut satwa liar sebab di alam bebas belum ada laporan kejadian singa kawin dengan harimau. Liger yang ditemukan di vila mewah itu belum diketahui dihasilkan dari jantan dan betina mana, dan di mana dilahirkan.
Disebutkan Liger merupakan spesies hasil perkawinan silang antara singa dan harimau. Liger (singkatan dari lion dan tiger) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai simau (singkatan dari singa dan harimau) merupakan hasil perkawinan antara singa jantan dan harimau betina.
Secara umum perkawinan silang ini sering terjadi tapi di alam liar keberadaan kedua spesies hibrida ini mulai punah. Oleh karena itu, saat ini mulai banyak penangkaran satwa liar di dunia mengembang biakkan spesies ini. "Liger memiliki karakteristik yang hampir sama dengan menurunkan sifat kedua induknya. Misalnya kebiasaan liger yang suka berenang seperti harimau, dan juga memiliki tubuh bintik-bintik seperti singa. Berat liger bisa mencapai 400 kilogram dengan ukuran dua kali ukuran induknya," katanya.
Perkawinan harimau dan singa saat ini lebih banyak direkayasa oleh manusia, oleh karena itu liger dan tigon yang ada terlahir tidak secara alami dan cenderung tumbuh tak normal atau memiliki penyakit sehingga umur mereka lebih pendek. "Keberadaan sejumlah satwa liar itu jelas ilegal sebab tidak diberikan lagi izin untuk penangkaran satwa liar kepada individu," kata Aman Sujiaman.
Dirinya mengatakan pemilik satwa liar, yang diyakini juga merupakan pemilik vila telah melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
"Apabila terbukti maka pemilik satwa liar Ini terancam pelanggaran UU nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," jelas dia. (als)
Editor: Alsabili
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Sejumlah satwa liar yang dipelihara warga Jakarta berinisial JW, pemilik Vila 99 seluas 8000 meter di Kampung Bojong Honde, Gunung Geulis Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor ternyata terdapat seekor (Lion Tiger) Liger.
Liger merupakan hewan hasil kawin silang antara singa jantan dan Harimau betina oleh campur tangan manusia. Hal ini diketahui saat tim penyidik Polres Bogor dan petugas BKSDA Jawa Barat berhasil mengevakuasi satwa liar yang dipelihara secara ilegal di villa itu.
Petugas dari Bidang BKSDA wilayah 1 Jawa Barat, Aman Sajiman membenarkan semua satwa liar sudah dievakuasi keluar vila termasuk Liger yang usianya 5 tahun dengan panjang tubuh 150 cm. "Liger ini lahir bantuan manusia dan untuk itu harus dimusnahkan. Liger ini dibawa dari luar negeri. Di Indonesia belum ada dan kami perintahkan untuk segera di musnahkan. Karena bukan satwa liar yang dilindungi,” katanya.
Menurutnya, hewan ini merupakan hasil kawin silang dengan campur tangan manusia. Hewan ini tidak atau belum bisa disebut satwa liar sebab di alam bebas belum ada laporan kejadian singa kawin dengan harimau. Liger yang ditemukan di vila mewah itu belum diketahui dihasilkan dari jantan dan betina mana, dan di mana dilahirkan.
Disebutkan Liger merupakan spesies hasil perkawinan silang antara singa dan harimau. Liger (singkatan dari lion dan tiger) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai simau (singkatan dari singa dan harimau) merupakan hasil perkawinan antara singa jantan dan harimau betina.
Secara umum perkawinan silang ini sering terjadi tapi di alam liar keberadaan kedua spesies hibrida ini mulai punah. Oleh karena itu, saat ini mulai banyak penangkaran satwa liar di dunia mengembang biakkan spesies ini. "Liger memiliki karakteristik yang hampir sama dengan menurunkan sifat kedua induknya. Misalnya kebiasaan liger yang suka berenang seperti harimau, dan juga memiliki tubuh bintik-bintik seperti singa. Berat liger bisa mencapai 400 kilogram dengan ukuran dua kali ukuran induknya," katanya.
Perkawinan harimau dan singa saat ini lebih banyak direkayasa oleh manusia, oleh karena itu liger dan tigon yang ada terlahir tidak secara alami dan cenderung tumbuh tak normal atau memiliki penyakit sehingga umur mereka lebih pendek. "Keberadaan sejumlah satwa liar itu jelas ilegal sebab tidak diberikan lagi izin untuk penangkaran satwa liar kepada individu," kata Aman Sujiaman.

"Apabila terbukti maka pemilik satwa liar Ini terancam pelanggaran UU nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," jelas dia. (als)
Editor: Alsabili
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Loh koq diMusnahkan...?
BalasHapusbiar bagaimanapun mereka ttp mahluk hidup dan berhak utk hidup...meskipun ada campurtangan manusia ttp saja mereka adalah trmasuk kekayaan alam...BKSDA ga sepintar yg saya kira,malah sebaliknya
BalasHapus