Budi Aksomo: Waspada Puting Beliung Dan Petir
CIBINONG - Warga Bogor Diminta Waspada Puting Beliung dan Petir.
Puting beliung dan petir diperkirakan bakal kembali melanda wilayah Bogor.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Dramaga bahwa fenomena alam ini terjadi hingga akhir tahun 2013.
Kepala Seksi Kedauratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan prakiraan cuaca dari BMKG Dramaga sebab itu diimbau masyarakat mewasapai ancaman petir dan putting beliung serta longsor.
’Bagi masyarakat kabupaten Bogor diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrim, terumatam masyarakat yang tinggal di kecamatan Tenjolaya, Tamansari, Dramaga, Cisarua, Pamijahan, Sukajaya, dan Ciomas, dan sekitarnya” pintanya, Rabu (30/10/2013).
Terkait kejadian angin puting beliung belum lama ini, pihak BPBD Kabupaten Bogor mengantongi data sejumlah 1.463 rumah rusak, di antarnya 22 unit rusak berat, 62 rusak sedang dan 1.379 rusak ringan disapu puting beliung. Sedangkan 1.479 kepala keluarga mengalami kerugian dan sebagian megungsi ke rumah kerabatnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga tidak tinggal diam, sebab para korban yang rumahnya diterjang angin kencang itu akan diberikan bantuan bahan bangunan. "Sedangkan ringan kita berikan stimulan saja, tapi tetap berupa bahan bangunan. Kami tidak memberikan uang,” kata Budi Aksomo.
Menurut data yang dieroleh dari Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga disebutkan fenomena cuaca yang terjadi pada akhir Oktober di wilayah Bogor dikarenakan adanya udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Adanya awan bermuatan negatif dan positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan. Bersamaan dengan itu di ikuti angin kencang yang kecepatannya rata-rata 26 knot dari arah selatan atau utara dengan kecepatan 45 km per jam.
Puncak berlangsungnya petir dan angin kencang terjadi hingga awal November dan siklus ini akan terus menurun hingga musim hujan berakhir. Namun, tidak mempengaruhi intensitas hujan yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Februari 2014 mendatang. (red)
Puting beliung dan petir diperkirakan bakal kembali melanda wilayah Bogor.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Dramaga bahwa fenomena alam ini terjadi hingga akhir tahun 2013.
Kepala Seksi Kedauratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan prakiraan cuaca dari BMKG Dramaga sebab itu diimbau masyarakat mewasapai ancaman petir dan putting beliung serta longsor.
’Bagi masyarakat kabupaten Bogor diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrim, terumatam masyarakat yang tinggal di kecamatan Tenjolaya, Tamansari, Dramaga, Cisarua, Pamijahan, Sukajaya, dan Ciomas, dan sekitarnya” pintanya, Rabu (30/10/2013).
Terkait kejadian angin puting beliung belum lama ini, pihak BPBD Kabupaten Bogor mengantongi data sejumlah 1.463 rumah rusak, di antarnya 22 unit rusak berat, 62 rusak sedang dan 1.379 rusak ringan disapu puting beliung. Sedangkan 1.479 kepala keluarga mengalami kerugian dan sebagian megungsi ke rumah kerabatnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga tidak tinggal diam, sebab para korban yang rumahnya diterjang angin kencang itu akan diberikan bantuan bahan bangunan. "Sedangkan ringan kita berikan stimulan saja, tapi tetap berupa bahan bangunan. Kami tidak memberikan uang,” kata Budi Aksomo.
Menurut data yang dieroleh dari Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga disebutkan fenomena cuaca yang terjadi pada akhir Oktober di wilayah Bogor dikarenakan adanya udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Adanya awan bermuatan negatif dan positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan. Bersamaan dengan itu di ikuti angin kencang yang kecepatannya rata-rata 26 knot dari arah selatan atau utara dengan kecepatan 45 km per jam.
Puncak berlangsungnya petir dan angin kencang terjadi hingga awal November dan siklus ini akan terus menurun hingga musim hujan berakhir. Namun, tidak mempengaruhi intensitas hujan yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Februari 2014 mendatang. (red)
Tidak ada komentar