header_ads

Cegah Demam Berdarah Melalui PSN PHBS

Kadinkes Kabupaten Bogor Menegaskan Cegah DBD Melalui PSN dan PHBS 

Kesadaran akan kebersihan dan gaya hidup masyarakat yang tidak bersih, kerap kali memicu berbagai sumber penyakit. Terlebih jika musim penghujan datang seperti saat ini, karena musim hujan  merupakan waktu favorit bagi nyamuk untuk berkembang biak. 

"Jika tidak pandai menjaga kebersihan lingkungan penyakit lebih menyerang salah satunya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). Tingginya wilayah endemis DBD di Kabupaten Bogor seperti, Kecamatan Cibinong, Bojonggede, Sukaraja, Cileungsi, Citeureup, Jonggol, Gunung Putri, Ciomas, Ciampea dan Kelapanunggal. Menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Camalia W. Sumaryana, Jumat (22/1/2016)

Menurutnya, dalam menuntaskan permasalahan kesehatan ini perlu adanya campur tangan langsung dari masyarakat, terutama warga berada di wilayah endemis DBD. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor terus bekerja keras untuk menekan pertumbuhan kasus DBD di Kabupaten Bogor. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu cara preventif yang diterapkan Pemkab Bogor, namun dalam pelaksanaannya Pemkab Bogor tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan semua elemen masyarakat.

“Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor saat ini hanya sekitar dua ribu orang, sementara masyarakat yang harus dilayani mencapai 5,4 juta jiwa. Jelas tidak mungkin untuk melayani semuanya, perlu gotong royong antara tenaga kesehatan dengan masyarakat,” paparnya.  .

Dirinya menambahkan, saat ini sebagian masyarakat menganggap Fogging merupakan cara utama dalam pemberantasan DBD. Perlu diketahui bahwa asap Fogging mengandung zat insektisida yang apabila terhirup terus menerus akan mengakibatkan kematian dan merusak ekosistem disekitar lingkungan. Untuk mengajak seluruh masyarakat peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, kami mengagendakan Jumat Bersih (Jumsih) yang akan melibatkan seluruh elemen mulai dari Pemkab Bogor, Camat, Lurah/Kepala Desa, RT, RW dan seluruh masyarakat. 

"Warga harus cermat melihat gejala yang muncul pada penderita DBD, karena gejala yang muncul saat ini dengan beberapa tahun sebelumnya memiliki perbedaan yang signifikan. Jika ada anggota keluarga atau kerabat yang mengalami demam tinggi selama dua hari dan mengalami penurunan pada hari berikutnya, maka disinilah masa kritis pasien dan apabila dibiarkan kemungkinan koma pada hari ketujuh akan terjadi bahkan bisa menyebabkan kematian," tambahnya. 

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor, Kusnadi menghimbau, seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan program PSN dan PHBS karena beberapa kasus penyakit di Kabupaten Bogor ditimbulkan akibat lingkungan yang kotor. (Dewi/Red)

Diberdayakan oleh Blogger.