Solusi Pengairan Pertanian Pada Musim Kemarau
BERITA BOGOR | www.beritabogor.com - Air merupakan sumber daya dan faktor determinan yang menentukan kinerja sektor pertanian, karena tidak ada satu pun tanaman pertanian dan ternak yang tidak memerlukan air. Meskipun perannya sangat strategis, namun pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sehabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya di musim penghujan, ladang dan sawah banyak yang terendam air.
Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu(temporal) dan tempat (spatial). Persoalan menjadi semakin kompleks, rumit dan sulit diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah hujan di sepanjang tahun, yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan sekalipun. Oleh karena itu, diperlukan teknologi tepat guna, murah dan aplicable untuk mengatur ketersediaan air agar dapat memenuhi kebutuhan air (water demand) yang semakin sulit dilakukan dengan cara-cara alamiah (natural manner). Teknologi embung atau tandon air merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan karena teknologinya sederhana, biayanya relatif murah dan dapat dijangkau kemampuan petani.
Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian ( small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi ( high added value crops) di musim kemarau atau di saat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air ( water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yang berfungsi sebagai tempat penampungan air drainase saat kelebihan air di musim hujan dan sebagai sumber air irigasi pada musim kemarau.
Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.
Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk :
Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu(temporal) dan tempat (spatial). Persoalan menjadi semakin kompleks, rumit dan sulit diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah hujan di sepanjang tahun, yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan sekalipun. Oleh karena itu, diperlukan teknologi tepat guna, murah dan aplicable untuk mengatur ketersediaan air agar dapat memenuhi kebutuhan air (water demand) yang semakin sulit dilakukan dengan cara-cara alamiah (natural manner). Teknologi embung atau tandon air merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan karena teknologinya sederhana, biayanya relatif murah dan dapat dijangkau kemampuan petani.
Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian ( small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi ( high added value crops) di musim kemarau atau di saat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air ( water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yang berfungsi sebagai tempat penampungan air drainase saat kelebihan air di musim hujan dan sebagai sumber air irigasi pada musim kemarau.
Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.
Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk :
- Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
- Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan
- Tiga prasyarat dalam pembangunan embung, dam parit maupun long storage agar embung dan bangunan air lainnya tersebut bermanfaat dan berfungsi secara berkelanjutan, yaitu: (1) harus ada sumber air sebagai suplesi utama; (2) terdapat hamparan sawah/lahan yang akan diairi dan (3) ada kelompok tani/gapoktan sebagai pelaku pembangunan embung dan pengelola embung agar bermanfaat dan tetap terpelihara.
Lokasi kegiatan Sarana dan Prasaran Pertanian Terhadap antisipasi kekeringan Tahun 2017
- Desa Tanjungrasa, Kecamatan Tanjungsari, Sawah yang terairi (35 Ha)
- DesaSelawangi, Kecamatan Tanjungsari, Sawah yang terairi (25 Ha)
- Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Sawah yang terairi (25 Ha)
- Desa Cikutamahi, Kecamatan Cariu, Sawah yang terairi (33 Ha)
- Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Sawah yang terairi (30 Ha)
(Keputusan Bupati Nomor : 910/137/Kpt/Per-UU/2017 Tentang Penetapan Penerima Hibah Barang di Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun Anggaran 2017)
Pembangunan embung di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor diharapkan dapat membantu dalam penyediaan air pada musim kemarau. Melanjutkan pernyataan sebelumnya, pembangunan embung oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan dilakukan untuk menguatkan Kabupaten Bogor sebagai lumbung pangan yang ingin diwujudkan dengan kemampuan menghasilkan hasil pertanian, Hortikultura dan perkebunan, yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan prioritas peningkatan taraf hidup masyarakat masih diperlukan pengembangan potensi sumber daya air yang ada di daerah tersebut terutama untuk daerah yang menghadapi kendala kesulitan memperoleh air untuk berbagai kebutuhan termasuk untuk kebutuhan irigasi.
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak kekurangan air khususnya di musim kemarau adalah dengan membangun embung - embung di daerah yang kekurangan air. Embung selain dapat menampung air dimusim penghujan untuk digunakan di musim kemarau juga dapat menaikkan permukaan air tanah dan dapat mempertahankan simpanan air tanah di daerah hulu. Sebagai sarana tandon penampungan air keberadaan embung diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya daerah tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat disekitarnya. (rilis) bogorkab
Tidak ada komentar